Selasa, 17 Juli 2012

KANKER SERVIKS



Kanker Serviks

A.    Pendahuluan
Penulis akan menulis dan menjelaskan mengenai kanker serviks, sebab kanker serviks merupakan masalah penyakit berbahaya yang kian marak dijumpai pada wanita di seluruh dunia. Tuntutan untuk memenuhi kebutuhan hidup yang kini mendorong wanita untuk bekerja menyebabkan wanita terkadang lupa dan mengabaikan kebersihan dan kesehatan diri, khususnya organ intim sehingga wanita mudah terserang kanker serviks. Bahaya dari penyakit ini tidak hanya berhenti pada si penderita kanker serviks, melainkan rentan untuk ditularkan kepada yang lain.
B.     Pengertian Kanker Serviks
Kanker serviks adalah salah satu jenis keganasan atau neoplasma yang lokasinya di daerah leher rahim atau mulut rahim.[1] Jenis kanker ini hanya menyerang wanita. Di Indonesia, setiap hari 41 wanita terdeteksi terkena kanker serviks (data YKI). Peluang meninggal bila seorang wanita terkena kanker ini adalah 66%.[2] Serviks atau leher rahim adalah daerah pada organ reproduksi wanita yang merupakan pintu masuk ke arah rahim. Badan kesehatan dunia (WHO) menyatakan, saat ini penyakit kanker serviks menempati peringkat teratas diantara berbagai jenis kanker yang menyebabkan kematian pada wanita didunia. Karena kanker serviks muncul seperti musuh dalam selimut. Sulit sekali di deteksi hingga penyakit telah mencapai stadium lanjut.[3]
C.    Penyebab Kanker Serviks
Kanker ini 99,7% disebabkan oleh Human Papilloma Virus (HPV) onkogenik, yang menyerang leher rahim. Pertama terjadi pada leher rahim, apabila telah memasuki tahap lanjut, kanker ini bisa menyebar ke organ-organ lain di seluruh tubuh penderita. Virus ini memiliki lebih dari 100 tipe, dimana sebagian besar di antaranya tidak berbahaya dan akan lenyap dengan sendirinya. Jenis virus HPV yang menyebabkan kanker serviks dan paling fatal akibatnya adalah virus HPV tipe 16 dan 18. Selain disebabkan oleh virus HPV, sel-sel abnormal pada leher rahim juga bisa tumbuh akibat paparan radiasi atau pencemaran bahan kimia yang terjadi dalam jangka waktu cukup lama.[4]
D.    Gejala Kanker Seviks
Menurut hasil studi National Institute of Allergy and Infectious Disease, hampir separuh wanita yang terinfeksi dengan HPV tidak memiliki gejala-gejala yang jelas. Pada fase prakanker, sering tidak ada gejala atau tanda-tanda yang khas. Ketika penyakit sudah mencapai stadium lanjut, ditemukan gejala-gejala seperti keputihan atau keluar cairan encer dari vagina, perdarahan setelah berhubungan seksual yang kemudian berlanjut menjadi perdarahan yang abnormal, timbulnya perdarahan yang abnormal diluar siklus menstruasi, pada fase invasif dapat keluar cairan berwarna kekuningan, berbau dan dapat bercampur dengan darah, timbul gejala-gejala anemia bila terjadi perdarahan kronis, timbul sakit panggul (pelvis) atau pada bagian perut bawah bila ada radang panggul, bila sakit terjadi di daerah pinggang kebawah kemungkinan terjadi hidronefrosis, pada stadium lanjut, badan menjadi kurus kering karena kurang gizi dan edema kaki serta hambatan dalam berkemih dan pembesaran ginjal.[5]
E.     Cara Penularan Kanker Serviks
Penularan virus HPV terjadi melalui hubungan seksual, terutama bila berganti-ganti pasangan. Penularan virus ini dapat terjadi baik dengan cara transmisi melalui organ genital ke organ genital, oral ke genital, maupun manual ke genital. Virus ini tak hanya menular melalui cairan, virus ini bisa berpindah melalui sentuhan kulit. Biasanya orang yang terinfeksi juga tidak tahu bahwa mereka bisa menularkan HPV ke orang sehat lainnya.[6]
F.     Faktor Resiko Kanker Serviks
Yang berisiko terinfeksi kanker serviks adalah orang yang melakukan aktifitas seksual. Semakin muda seorang perempuan melakukan hubungan seks, semakin besar risikonya untuk terkena kanker serviks. Berdasarkan penelitian para ahli, perempuan yang melakukan hubungan seks pada usia kurang dari 17 tahun mempunyai risiko 3 kali besar daripada yang menikah pada usia lebih dari 20 tahun, perempuan produktif dan aktif melakukan hubungan seksual, sering berganti pasangan seksual, aktifitas seksual melalui anal, menderita infeksi kelamin atau pernah menderita infeksi kelamin yang disebabkan oleh organisme, orang yang melahirkan banyak anak, kebiasaan merokok, kekurangan nutrisi, kekurangan vitamin, kekurangan asam folat, imunitas rendah, koinfeksi dengan HIV, semakin tua usia sesorang maka akan meningkatkan risiko terkena kanker serviks.[7]
G.    Diagnosis
Pap Smear adalah metode pemeriksaan standar untuk mendeteksi kanker leher rahim. Namun, pap smear bukanlah satu-satunya cara yang bisa dilakukan untuk mendeteksi penyakit ini. Ada pula jenis pemeriksaan dengan menggunakan asam asetat (cuka) yang relatif lebih mudah dan lebih murah dilakukan. Jika menginginkan hasil yang lebih akurat, kini ada teknik pemeriksaan terbaru untuk deteksi dini kanker leher rahim, yang dinamakan teknologi Hybrid Capture II System (HCII).[8]
H.    Pencegahan Kanker Serviks
Pencegahannya dengan cara tidak berhubungan intim dengan pasangan yang berganti-ganti, rajin melakukan pap smear setiap dua bulan sekali bagi yang sudah aktif secara seksual, memelihara kesehatan tubuh dan organ vital, melakukan vaksinasi HPV bagi yang belum pernah melakukan kontak secara seksual.[9]
I.       Pengobatan Kanker Serviks
Pengobatan kanker serviks dapat dilakukan melalui cara medis dan cara herbal. Biasanya pengobatan kanker secara medis dengan menggunakan kemoterapi, pembedahan, radioterapi, terapi hormon, dan pengobatan herceptin. Kanker serviks yang sudah mencapai stadium lanjut (stadium 2 sampai stadium 4) telah mengakibatkan kerusakan pada organ-organ tubuh, karena itu, operasi saja tidak cukup, penderita juga harus mendapatkan terapi tambahan seperti kemoterapi. Kemoterapi adalah cara paling populer karena dianggap paling efektif dan juga efisien, dilakukan dengan memberikan obat antikanker dalam bentuk pil cair atau melalui infus. Namun biayanya cukup tinggi dan efek sampingnya sangat berat. [10]
Melalui cara herbal, dengan daun sirsak untuk  pengobatan berbagai jenis kanker. Berdasarkan hasil studi dari Catholic University di Korea Selatan dan Purdue University dibuktikan bahwa daun sirsak mampu membunuh sel kanker secara efektif. Sebab, salah satu unsur kimia yang terkandung dalam sirsak, mampu memilih, membedakan dan membunuh sel kanker dengan 10.000 kali lebih kuat dibandingkan terapi kemo. Selain itu, efek dari khasiat sirsak tersebut aman dan tidak menimbulkan efek yang signifikan, seperti yang terjadi pada kemoterapi. Daun sirsak yang digunakan adalah yang berada pada urutan 4 sampai 5 dari pucuk tetapi jika sulit untuk mendapatkan urutan yang tepat dari daun tersebut cukup dengan mengambil daun yang tidak terlalu tua dan tidak terlalu muda dan sebaiknya dari pohon yang telah memiliki buah. Bahan untuk membuat ramuan obat kanker adalah daun sirsak 15 lembar dan air putih 3 gelas (600 ml). rebus daun sirsak dipanaskan dengan api sedang hingga menjadi satu gelas (200 ml). Selama memasak tempat merebus ditutup. Gunakan tembikar, enamel, ataupun stainless untuk merebusnya. Diminum sehari tiga kali masing-masing sebanyak 200 ml.[11]
J.      Kesimpulan
Tuntutan untuk memenuhi kebutuhan hidup yang kini mendorong wanita untuk bekerja menyebabkan sebagian wanita terkadang melupakan dan mengabaikan kebersihan dan kesehatan diri, hal inilah yang terkadang menimbulkan penyakit kanker pada wanita seperti penyakit Kanker Serviks. Kanker serviks adalah kanker yang terjadi pada daerah leher rahim. Kanker ini disebabkan oleh Human Papilloma Virus (HPV). Gejala awal kanker serviks biasanya tidak jelas, gejala spesifiknya baru diketahui jika sudah stadium lanjut. Cara penularan biasanya dengan melakukan hubungan seksual, terutama bagi yang berganti-ganti pasangan. Diagnosis penyakit ini dapat dilakukan dengan Pap Smear. Pengobatan dapat dilakukan baik melalui cara medis maupun herbal. Melalui medis dengan kemoterapi, operasi, dll. Tetapi operasi dan kemoterapi memiliki kelemahan seperti biaya yang sangat mahal dan juga efek berat untuk kondisi pasien. Sedangkan melalui herbal dengan meminum ramuan daun sirsak sesuai cara pembuatan dan petunjuk penggunaan.
K.    Saran
Sebaiknya melakukan vaksinasi HPV bagi yang belum pernah melakukan kontak secara seksual, tidak berhubungan intim dengan pasangan yang berganti-ganti, rajin melakukan Pap Smear setiap 2 bulan sekali bagi yang sudah aktif secara seksual, dan sesibuk apapun sebaiknya memelihara kesehatan organ vital.
L.        Daftar Pustaka

Pramana Iswardhan, “Kanker Serviks Si Pembunuh Wanita Nomor Satu di Indonesia”, diakses pada tanggal 28 mei 2012, pukul 13:55 WIB dari http://www.tribunnews.com/2010/11/24/kanker-serviks-si-pembunuh-wanita-nomor-satu-di-indonesia

 

Rasjidi, Imam. 100 Questions & Answer Kanker Pada Wanita. Jakarta: PT Elex Media Komputindo. 2010

Sandina, Dewi. 9 Penyakit Mematikan Mengenali Tanda dan Pengobatannya. Yogyakarta: Smart Pustaka. 2011

Novel, Sinta S, Sukma Nuswantara, dkk. Kanker Serviks dan Infeksi Human Papillomavirus (HPV). Jakarta selatan: Javamedia Network. 2010

Visit IngatEros.com, “Kanker Seviks-Penyebab, Tanda-Tanda, Cara Mencegah dan Mengobati”, diakses pada tanggal 29 Mei 2012 Pukul 21:40 WIB dari http://www.ingateros.com/2010/04/kanker-serviks-penyebab-tanda-tanda-cara-mencegah-dan-mengobati-kanker-serviks.html

Widyaningrum, Herlina. Sirsak Si Buah Ajaib 10.000 X Lebih Hebat dari Kemoterapi. Yogyakarta: MedPress (Anggota IKAPI). 2011



[1] Dr. dr. Imam Rasjidi, Sp.OG (K) onk, 100 Questions & Answer Kanker Pada Wanita, (Jakarta: PT Elex Media komputindo, 2010), h. 56

[2] Pramana Iswardhan, “Kanker Serviks Si Pembunuh Wanita Nomor Satu di Indonesia”, di akses pada tanggal 28 mei 2012, pukul 13:55 WIB dari http://www.tribunnews.com/2010/11/24/kanker-serviks-si-pembunuh-wanita-nomor-satu-di-indonesia

[3] Dewi Sandina, 9 Penyakit Mematikan Mengenali Tanda dan Pengobatannya, (Yogyakarta: Smart Pustaka, 2011), h. 50
[4] Visit IngatEros.com, “Kanker Seviks-Penyebab, Tanda-Tanda, Cara Mencegah dan Mengobati”, diakses pada tanggal 29 Mei 2012 Pukul 21:40 WIB dari http://www.ingateros.com/2010/04/kanker-serviks-penyebab-tanda-tanda-cara-mencegah-dan-mengobati-kanker-serviks.html
[5] Sinta S. Novel, Sukma Nuswantara, Ratu Safitri, Kanker Serviks dan Infeksi Human Papillomavirus (HPV), (Jakarta Selatan: Javamedia Network, 2010), h. 75-76
[6] Dewi Sandina, op.cit., h. 52
[7] Sinta S. Novel, Sukma Nuswantara, Ratu Safitri, op.cit., h. 103-108
[8] Dewi Sandina, op.cit., h. 53
[9] Ibid
[10] Herlina Widyaningrum, Sirsak Si Buah Ajaib 10.000 X Lebih Hebat dari Kemoterapi,(Yogyakarta: MedPress, 2011), h.48
[11] Ibid, h.97-99



GAMBAR





Tidak ada komentar:

Posting Komentar