Kanker Serviks
A.
Pendahuluan
Penulis
akan menulis dan menjelaskan mengenai kanker serviks, sebab kanker serviks
merupakan masalah penyakit berbahaya yang kian marak dijumpai pada wanita di seluruh
dunia. Tuntutan untuk memenuhi kebutuhan hidup yang kini mendorong wanita untuk
bekerja menyebabkan wanita terkadang lupa dan mengabaikan kebersihan dan
kesehatan diri, khususnya organ intim sehingga wanita mudah terserang kanker
serviks. Bahaya dari penyakit ini tidak hanya berhenti pada si penderita kanker
serviks, melainkan rentan untuk ditularkan kepada yang lain.
B.
Pengertian
Kanker Serviks
Kanker
serviks adalah salah satu jenis keganasan atau neoplasma yang lokasinya di
daerah leher rahim atau mulut rahim. Jenis
kanker ini hanya menyerang wanita. Di Indonesia, setiap hari 41 wanita
terdeteksi terkena kanker serviks (data YKI). Peluang meninggal bila seorang
wanita terkena kanker ini adalah 66%. Serviks
atau leher rahim adalah daerah pada organ reproduksi wanita yang merupakan
pintu masuk ke arah rahim. Badan kesehatan dunia (WHO) menyatakan, saat ini
penyakit kanker serviks menempati peringkat teratas diantara berbagai jenis
kanker yang menyebabkan kematian pada wanita didunia. Karena kanker serviks
muncul seperti musuh dalam selimut. Sulit sekali di deteksi hingga penyakit
telah mencapai stadium lanjut.
C.
Penyebab
Kanker Serviks
Kanker
ini 99,7% disebabkan oleh Human Papilloma
Virus (HPV) onkogenik, yang menyerang leher rahim. Pertama terjadi
pada leher rahim, apabila telah memasuki tahap lanjut, kanker ini bisa menyebar
ke organ-organ lain di seluruh tubuh penderita. Virus ini memiliki lebih dari
100 tipe, dimana sebagian besar di antaranya tidak berbahaya dan akan lenyap
dengan sendirinya. Jenis virus HPV yang menyebabkan kanker serviks dan paling
fatal akibatnya adalah virus HPV tipe 16 dan 18. Selain disebabkan oleh virus
HPV, sel-sel abnormal pada leher rahim juga bisa tumbuh akibat
paparan radiasi atau pencemaran bahan kimia yang terjadi dalam jangka
waktu cukup lama.
D.
Gejala
Kanker Seviks
Menurut
hasil studi National Institute of Allergy
and Infectious Disease, hampir separuh wanita yang terinfeksi dengan HPV
tidak memiliki gejala-gejala yang jelas. Pada fase prakanker, sering tidak ada
gejala atau tanda-tanda yang khas. Ketika penyakit sudah mencapai stadium
lanjut, ditemukan gejala-gejala seperti keputihan atau keluar cairan encer dari
vagina, perdarahan setelah berhubungan seksual yang kemudian berlanjut menjadi
perdarahan yang abnormal, timbulnya perdarahan yang abnormal diluar siklus
menstruasi, pada fase invasif dapat keluar cairan berwarna kekuningan, berbau dan
dapat bercampur dengan darah, timbul gejala-gejala anemia bila terjadi
perdarahan kronis, timbul sakit panggul (pelvis) atau pada bagian perut bawah
bila ada radang panggul, bila sakit terjadi di daerah pinggang kebawah
kemungkinan terjadi hidronefrosis, pada stadium lanjut, badan menjadi kurus
kering karena kurang gizi dan edema kaki serta hambatan dalam berkemih dan
pembesaran ginjal.
E.
Cara
Penularan Kanker Serviks
Penularan
virus HPV terjadi melalui hubungan seksual, terutama bila berganti-ganti
pasangan. Penularan virus ini dapat terjadi baik dengan cara transmisi melalui
organ genital ke organ genital, oral ke genital, maupun manual ke genital.
Virus ini tak hanya menular melalui cairan, virus ini bisa berpindah melalui
sentuhan kulit. Biasanya orang yang terinfeksi juga tidak tahu bahwa mereka
bisa menularkan HPV ke orang sehat lainnya.
F.
Faktor
Resiko Kanker Serviks
Yang
berisiko terinfeksi kanker serviks adalah orang yang melakukan aktifitas
seksual. Semakin muda seorang perempuan melakukan hubungan seks, semakin besar
risikonya untuk terkena kanker serviks. Berdasarkan penelitian para ahli,
perempuan yang melakukan hubungan seks pada usia kurang dari 17 tahun mempunyai
risiko 3 kali besar daripada yang menikah pada usia lebih dari 20 tahun,
perempuan produktif dan aktif melakukan hubungan seksual, sering berganti
pasangan seksual, aktifitas seksual melalui anal, menderita infeksi kelamin
atau pernah menderita infeksi kelamin yang disebabkan oleh organisme, orang
yang melahirkan banyak anak, kebiasaan merokok, kekurangan nutrisi, kekurangan
vitamin, kekurangan asam folat, imunitas rendah, koinfeksi dengan HIV, semakin
tua usia sesorang maka akan meningkatkan risiko terkena kanker serviks.
G.
Diagnosis
Pap Smear
adalah metode pemeriksaan standar untuk mendeteksi kanker leher rahim. Namun, pap smear bukanlah satu-satunya cara
yang bisa dilakukan untuk mendeteksi penyakit ini. Ada pula jenis pemeriksaan
dengan menggunakan asam asetat (cuka) yang relatif lebih mudah dan lebih murah
dilakukan. Jika menginginkan hasil yang lebih akurat, kini ada teknik
pemeriksaan terbaru untuk deteksi dini kanker leher rahim, yang dinamakan
teknologi Hybrid Capture II System
(HCII).
H.
Pencegahan
Kanker Serviks
Pencegahannya
dengan cara tidak berhubungan intim dengan pasangan yang berganti-ganti, rajin
melakukan pap smear setiap dua bulan sekali bagi yang sudah aktif secara
seksual, memelihara kesehatan tubuh dan organ vital, melakukan vaksinasi HPV
bagi yang belum pernah melakukan kontak secara seksual.
I.
Pengobatan
Kanker Serviks
Pengobatan
kanker serviks dapat dilakukan melalui cara medis dan cara herbal. Biasanya
pengobatan kanker secara medis dengan menggunakan kemoterapi, pembedahan,
radioterapi, terapi hormon, dan pengobatan herceptin. Kanker serviks yang sudah
mencapai stadium lanjut (stadium 2 sampai stadium 4) telah mengakibatkan
kerusakan pada organ-organ tubuh, karena itu, operasi saja tidak cukup,
penderita juga harus mendapatkan terapi tambahan seperti kemoterapi. Kemoterapi
adalah cara paling populer karena dianggap paling efektif dan juga efisien,
dilakukan dengan memberikan obat antikanker dalam bentuk pil cair atau melalui
infus. Namun biayanya cukup tinggi dan efek sampingnya sangat berat.
Melalui
cara herbal, dengan daun sirsak untuk pengobatan
berbagai jenis kanker. Berdasarkan hasil studi dari Catholic University di Korea Selatan dan Purdue University dibuktikan bahwa daun sirsak mampu membunuh sel
kanker secara efektif. Sebab, salah satu unsur kimia yang terkandung dalam
sirsak, mampu memilih, membedakan dan membunuh sel kanker dengan 10.000 kali
lebih kuat dibandingkan terapi kemo. Selain itu, efek dari khasiat sirsak
tersebut aman dan tidak menimbulkan efek yang signifikan, seperti yang terjadi
pada kemoterapi.Daun sirsak yang digunakan
adalah yang berada pada urutan 4 sampai 5 dari pucuk tetapi jika sulit untuk
mendapatkan urutan yang tepat dari daun tersebut cukup dengan mengambil daun
yang tidak terlalu tua dan tidak terlalu muda dan sebaiknya dari pohon yang
telah memiliki buah. Bahan untuk membuat ramuan obat kanker adalah daun sirsak
15 lembar dan air putih 3 gelas (600 ml). rebus daun sirsak dipanaskan dengan api
sedang hingga menjadi satu gelas (200 ml). Selama memasak tempat merebus ditutup.
Gunakan tembikar, enamel, ataupun stainless untuk merebusnya. Diminum sehari
tiga kali masing-masing sebanyak 200 ml.
J.
Kesimpulan
Tuntutan
untuk memenuhi kebutuhan hidup yang kini mendorong wanita untuk bekerja
menyebabkan sebagian wanita terkadang melupakan dan mengabaikan kebersihan dan
kesehatan diri, hal inilah yang terkadang menimbulkan penyakit kanker pada
wanita seperti penyakit Kanker Serviks.
Kanker serviks adalah kanker yang terjadi pada daerah leher rahim. Kanker ini
disebabkan oleh Human Papilloma Virus
(HPV). Gejala awal kanker serviks biasanya tidak jelas, gejala spesifiknya baru
diketahui jika sudah stadium lanjut. Cara penularan biasanya dengan melakukan
hubungan seksual, terutama bagi yang berganti-ganti pasangan. Diagnosis
penyakit ini dapat dilakukan dengan Pap
Smear. Pengobatan dapat dilakukan baik melalui cara medis maupun herbal. Melalui
medis dengan kemoterapi, operasi, dll. Tetapi operasi dan kemoterapi memiliki
kelemahan seperti biaya yang sangat mahal dan juga efek berat untuk kondisi
pasien. Sedangkan melalui herbal dengan meminum ramuan daun sirsak sesuai cara
pembuatan dan petunjuk penggunaan.
K.
Saran
Sebaiknya
melakukan vaksinasi HPV bagi yang belum pernah melakukan kontak secara seksual,
tidak berhubungan intim dengan pasangan yang berganti-ganti, rajin melakukan Pap Smear setiap 2 bulan sekali bagi
yang sudah aktif secara seksual, dan sesibuk apapun sebaiknya memelihara
kesehatan organ vital.
L.
Daftar
Pustaka
Rasjidi,
Imam. 100 Questions & Answer Kanker
Pada Wanita. Jakarta: PT Elex Media Komputindo. 2010
Sandina,
Dewi. 9 Penyakit Mematikan Mengenali
Tanda dan Pengobatannya. Yogyakarta: Smart Pustaka. 2011
Novel,
Sinta S, Sukma Nuswantara, dkk. Kanker
Serviks dan Infeksi Human Papillomavirus (HPV). Jakarta selatan: Javamedia
Network. 2010
Widyaningrum,
Herlina. Sirsak Si Buah Ajaib 10.000 X
Lebih Hebat dari Kemoterapi. Yogyakarta: MedPress (Anggota IKAPI). 2011