Rabu, 20 Maret 2013

Toksikologi Lingkungan


Terminologi Bahan Beracun dan Karakteristiknya

Definisi Racun
Toksin atau racun merupakan zat kimia, fisis, dan biologis yang apabila masuk ke dalam tubuh organisme dalam dosis tertentu akan bereaksi secara kimiawi dapat menimbulkan kematian/kerusakan berat pada organisme yang sehat.
Bentuk-bentuk Racun:
1.      Logam/metaloid
ü  Pb(PbCO3): Syaraf, ginjal dan darah
ü  Hg (organik&anorganik): Saraf dan ginjal
ü  Cadmium: Hati, ginjal dan darah
ü  Krom: Kanker
ü  Arsen: Iritasi kanker
ü  Phospor: Gangguan metabolism
2.      Bahan pelarut
·         Hidrokarbon alifatik (bensin, minyak tanah): Pusing, koma
·         Hidrocarbon terhalogensisasi(Kloroform, CCl4): Hati dan ginjal
·         Alkohol (etanol, methanol): Saraf pusat, leukemia, saluran pencernaan
·         Glikol: Ginjal, hati, tumor
3.      Gas beracun
·         Aspiksian sederhana (N2,argon,helium): Sesak nafas, kekurangan oksigen
·         Aspiksian kimia asam cyanida(HCN), Asam Sulfat (H2SO4), Karbonmonoksida (CO), Notrogen Oksida (NOx): Pusing, sesak nafas, kejang, pingsan.
Kadar yang mempengaruhi ketoksisitasan zat
·         Tidak ada batasan yang jelas antara bahan kimia berbahaya dan tidak berbahaya
·         Bahan kimia berbahaya bila ditangani dengan baik dan benar akan aman digunakan
·         Bahan kimia tidak berbahaya bila ditangani secara sembrono akan menjadi sangat berbahaya
·         Paracelsus (1493-1541) ” semua bahan adalah racun, tidak ada bahan apapun yang bukan racun, hanya dosis yang benar membedakan apakah menjadi racun atau obat”
·         Untuk mengetahui toksisitas bahan dikenal LD50, semakin rendah LD50 suatu bahan, maka makin berbahaya bagi tubuh dan sebaliknya.
Kadar racun berdasarkan berat badan:
ü  Racun super: 5 mg/kgBB atau kurang, contoh: Nikotin
ü  Amat sangat beracun: (5-50 mg/kgBB), contoh: Timbal arsenat
ü  Amat beracun: (50-500 mg/kgBB), contoh: Hidrokinon
ü  Beracun sedang: (0.5-5 g/kgBB), contoh: Isopropanol
ü  Sedikit beracun: (5-15 g/kgBB), contoh: Asam ascorbat
ü  Tidak beracun: (>15 g/kgBB), contoh: Propilen glikol
Sifat racun karena interaksi bahan kimianya
1.      Efek Aditif: Merupakan efek kombinasi kedua bahankimia atau toksikan yang setara dengan penjumlahan efek yang timbul dari tiap bahan polutan yang diberikan sendiri-sendiri. Sebagai contoh: 2+3=5, dan pengetrapan dalam bidang kimia adalah apabila dua macam pestisida organofosfat digunakan bersamaan, maka akan mempunyai efek aditif.
2.      Efek Sinergis: Terjadi apabila efek dari kombinasi kedua bahan kimia atau polutan lebih besar apabila dibandingkan dengan penjumlahan efek yang timbul dari tiap bahan polutan yang diberikan sendiri-sendiri. Sebagai contoh: 2+2=20, dan penerapan dalam bidang kimia adalah apabila carbon tetrachloride atau ethanol diberikan mempunyai efek hepatotoksik (toksik terhadap liver). Namun apalbila keduanya diberikan bersama-sama akan memberikan efek yang lebih berat dan akan merusak liver lebih parah.
3.      Efek Potensi: Suatu bahan kimia atau pulutan tidak mempunyai efek toksik pada organ atau sistem, tetapi apabila ditambah dengan bahan kimia lain, maka akan menimbulkan efek toksik. Sebagai contoh: 0+2=10, dan pengetrapan dalam bidang kimia adalah apabila isopropanol saja tidak sebagian bahan kepatotoksik. Namun apabila isopropanol bercampur dengan carbon tetrachloride, maka efek hepatotoksik dari carbon tetrachloride akan lebih besar (efek hepatotoksik lebih besar dengan adanya isopropanol)
4.      Efek Antagonis: ketika racun bernilai 3 ditambah racun bernilai 1 maka menghasilkan racun bernilai 2
Faktor Yang Menentukan Tingkat Keracunan
1.      Sifat Fisik bahan kimia
Bentuk yang lebih berbahaya bila dalam bentuk cair atau gas yang mudah terinhalasi dan bentuk partikel bila terhisap, makin kecil partikel makin terdeposit dalam paru-paru
2.      Dosis (konsentrasi) *
Semakin besar jumlah bahan kimia yang masuk dalam tubuh makin besar efek bahan racunnya
E = T x C
E = efek akhir yang terjadi (diturunkan seminimal dengan NAB)
T = time
C = concentration
Pajanan bisa akut dan kronis
3.      Lamanya pemajanan *
gejala yang ditimbulkan bisa akut, sub akut dan kronis
4.      Interaksi bahan kimia
ü  Aditif : efek yang timbul merupakan penjumlahan kedua bahan kimia ex. Organophosphat dengan enzim cholinesterase
ü  Sinergistik : efek yang terjadi lebih berat dari penjumlahan jika diberikan sendiri2 ex. Pajanan asbes dengan merokok
ü  Antagonistik : bila efek menjadi lebih ringan
5.      Distribusi
Bahan kimia diserap dalam tubuh kemudian didistribusikan melalui aliran darah sehingga terjadi akumulasi sampai reaksi tubuh
6.      Pengeluaran
Ginjal merupakan organ pengeluaran sangat penting, selain empedu, hati dan paru-paru
7.      Faktor tuan rumah (host)
ü  Faktor genetic
ü  Jenis kelamin : pria peka terhadap bahan kimia pada ginjal, wanita pada hati
ü  Factor umur
ü  Status kesehatan
ü  Hygiene perorangan dan perilaku hidup

Tidak ada komentar:

Posting Komentar